Kerapkali aku nasihati si Hati
Seribu kali mungkin terlampaui
Sampai mulut berbusa
Bahkan lidah tak kuasa
Tapi cuma lalu.
Mari bernegosiasi
Mari mengalah pada Otak
Biar tahu beda yang maya dan yang nyata.
Jangan buat rugi
Cuma karena apatismu
Kamu boleh munafik sesekali
Dan sudah semestinya naifmu kau tipu
No comments:
Post a Comment