Menjadikan seseorang sebagi sebuah tujuan adalah masalah sepele. Menyisipkan dirinya pada lamunanmu di siang hari dan membiarkannya menyusup pada mimpi-mimpimu di malam hari bukan jarang terjadi. Yang sulit adalah meminta seseorang untuk menjadikanmu sebagi tujuannya juga. Seringkali kita menepikan nalar. Memaksa logika untuk meyakini bahwa kita adalah tujuannya juga. Dan mengharapkannya untuk terjadi. Sampai kamu memutuskan untuk berganti arah karena kamu menyadari bahwa berjuang sendiri itu melelahkan. Maka, demi bahagiamu, carilah seseorang yang juga menjadikanmu sebagai tujuannya. Entah sahabat, entah kekasih.
Sunday, November 22, 2015
Friday, November 6, 2015
S(i)apa Rindu
November menyapa
Senjanya tak lagi jingga
Sapa bayu lirih mendayu
Namun rinai belum juga merayu
Rinduku pada petrikor;
Detik-detik sarat melankoli
Selepas tetes air hujan pertama
Menyentuh pertiwi
Rinduku pada bianglala--
Mengukir senyum pada cakrawala
Rintik hujan dan nyanyiannya
Pada tiap-tiap genting rumah
Dan pada akhirnya, merinduku pada hujan hanya sepersekian persen bila kau bandingkan dengan rinduku untuk:
....
Subscribe to:
Posts (Atom)