Saturday, August 29, 2015

Jadi, Kamu Itu Siapa?

Matahari terasa menjelma jadi dua. Di bawah langit tak berawan, aku duduk tersimpuh. Sukmaku masuk ke dalam lamunan, sangat dalam, dan biru. Biru, pilu, terpaku. Baru kali ini sengat panas matahari ikut menyengat hati.

Aku ini tidak satu macam dengan mereka-mereka yang mudah gundah. Para manusia yang tergores satu mili saja sudah seperti habis tertimpa mala. Aku layaknya cemara yang kokoh. Biar diterpa hujan badai, berdiriku ini tidak goyah.

Masalahnya, kamu bukan badai. Kamulah Si Manusia; pembawa kapak. Kau pangkas setiap serat kekokohanku.

Sungguh ironi bahwa bersamaan dengan kapak tajammu, kau bawa pula air. Selepas ayunan kapak mengoyak kalbuku, tiap tetes air yang tertuang, olehmu--Si Manusia--, menumbuhkan kembali bilur-bilur kehidupanku yang habis kau rusak.
//
Setelah sadar, aku bertanya-tanya:
Jadi, maumu itu apa?
.
Jadi, kamu itu siapa?

No comments:

Post a Comment