Tuesday, February 14, 2017

Lebur

Diam menjadi utuh. Tawa muncul sesekali kalau sedang butuh. Bukan karena memang lucu, hanya karena kita saja yang sok melucu. 
Sajak kita singkat, macam tulisan di kolom koran yang tak sampai seperempat halaman.
Ia muncul pada setiap kedipan mata, lalu dibawa tersesat oleh kata. Bercampur dengan debu di jalan menuju rumah atau tertahan oleh awan yang kita jumpai di hangat sore hari. Pada tempat yang aku singgahi atau belukar layu yang terlewati olehmu;
dan ia tidak rindu untuk mencari tahu arah pulang.

01:25

Thursday, November 17, 2016

Tumbuh

Subuh kemarin,
Aku menuju ladangmu
Lalu kutanam benih-benih rasa.

Siang kemarin,
Aku berdoa kepada Tuhan
Agar hujan segera jatuh ke tanah
Dan benih-benih bisa secepatnya tumbuh.

Malam kemarin,
Sesuai doaku; hujan pun turun.
Dan udara dingin seperti biasanya membekukan akal.

Pagi ini,
Aku kembali menuju ladangmu.
Hujan semalam yang sesaat
Nampaknya berhasil.

Tunas rasa kini mengintip malu-malu.
Dan aku harap, matahari renjana esok pagi memaksanya berdiri perkasa.

Saturday, November 12, 2016

Ouwie!

You know what is strange about love?
When it seems to be almost palpabe, you would crush yourself only to reach its surface so you could really feel its magnificence. But then it drags you deeper and suffocates you;
and as you try to pull yourself away from it, you are aware that now you are nothing but your crushed self.
You are full of remorse yet you are willing to hurt yourself again because you are addicted to the taste of love.

Saturday, August 27, 2016

Untuk Siapapun

Semisal kau rasa belum saatnya untuk kembali mengembara, maka katakanlah itu dan apabila persinggahanmu sebelum ini masih menyisakan nyaman, maka nyatakanlah dengan lantang.
Tidak melulu engkau harus berpindah segera setelah semuanya selesai. Namun, lekaslah berbenah agar kelak tidak sulit bagimu untuk kembali memulai perjalanan.

Thursday, August 18, 2016

SENJA dan fajar

Tidak bisa dipungkiri bila senja dan hadirnya lebih dirindukan daripada fajar.

Orang-orang menulis sajak untuk senja, tentang bagaimana langitnya punya kekuatan magis yang membuat siapapun bisa jatuh cinta. Manusia melihat fajar. Tapi fajar bukan yang istimewa.

Ah, tanpa kau ucap pun aku sudah paham.

Aku ini cuma fajar, sementara dia senja bagimu.

Iya, bukan?