Sunday, April 16, 2017

Nyatanya

Kamu adalah malam yang mengucap salam pada bintang:
Meski mereka kadang menghilang;
dan
Aku manusia yang mematut-matut diri pada burammu
Sekadar menunggu pagi yang ragu

Lalu

Kamu kuyup sedang aku redup:
Baru saja aku ambil kacu untuk kuseka peluhmu
Tetapi larimu bergegas menuju angin jemu

Jadi

Aku gamang padahal kamu tenang
Barangkali ini yang kamu tunggu:
Menulis pada lembaranku yang tersebar

No comments:

Post a Comment