Tuesday, April 26, 2016

Jumpa

Hampir tengah malam ketika ketidaksengajaan mempertemukan aku dengan kamu, Di antara mata-mata penuh kantuk dan asap rokok yang mengebul juga ditemani remang-remang cahaya serta alunan lagu mendayu-dayu yang berteriak dalam pelan dari sebuah radio baterei tua di pojok warung kopi; aku kembali menyapamu.
Masih tergambar jelas di anganku senyummu kala itu. manik matamu seolah merangkai kata-kata indah yang tanpa kau ucapkan lewat bibir dadumu itu pun aku sudah paham.
Aku mengangguk. Tersenyum.
Kau mengangguk. Tersenyum.
Dalam diam kita ucapkan salam perpisahan untuk tahun-tahun ke depan.

Kamis, Jan 14 2016
23:39

No comments:

Post a Comment