Tuesday, February 14, 2017

Lebur

Diam menjadi utuh. Tawa muncul sesekali kalau sedang butuh. Bukan karena memang lucu, hanya karena kita saja yang sok melucu. 
Sajak kita singkat, macam tulisan di kolom koran yang tak sampai seperempat halaman.
Ia muncul pada setiap kedipan mata, lalu dibawa tersesat oleh kata. Bercampur dengan debu di jalan menuju rumah atau tertahan oleh awan yang kita jumpai di hangat sore hari. Pada tempat yang aku singgahi atau belukar layu yang terlewati olehmu;
dan ia tidak rindu untuk mencari tahu arah pulang.

01:25